Langsung ke konten utama

Revisi Taksonomi Bloom

Taksonomi Bloom ini telah direvisi oleh Krathwohl salah satu penggagas taknomi tujuan belajar, agar lebih cocok dengan istilah yang sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar.
Kita sering mengenalnya dengan C1 s.d. C6

Pada revisi ini , jika dibandingkan dengan taksonomi sebelumnya, ada pertukaran pada posisi C5 dan C6 dan perubahan nama. Istilah sintesis dihilangkan dan diganting dengan Create.


Berikut ini Struktur dari Dimensi Proses Kognitif menurut Taksonomi yang telah direvisi
1 Remember (Mengingat) , yaitu mendapatkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang.
 1.1 Recognizing (mengenali)
 1.2 Recalling (memanggilan/mengingat kembali)

2 Understand (Memahami), yaitu menentukan makna dari pesan dalam pelajaran-pelajaran meliputi oral, tertulis ataupun grafik.
 2.1 Interpreting (menginterpretasi)
 2.2 Exemplifying (mencontohkan)
 2.3 Classifying (mengklasifikasi)
 2.4 Summarizing (merangkum)
 2.5 Inferring (menyimpulkan)
 2.6 Comparing (membandingkan)
 2.7 Explaining (menjelaskan)

3 Apply (Menerapkan), yaitu mengambil atau menggunakan suatu prosedur tertentu bergantung situasi yang dihadapi.
 3.1 Executing (mengeksekusi)
 3.2 Implementing (mengimplementasi)

4 Analyze (menganalisa), yaitu memecah-mecah materi hingga ke bagian yang lebih kecil dan mendeteksi bagian apa yang berhubungan satu sama lain menuju satu struktur atau maksud tertentu.
 4.1 Differentianting (membedakan)
 4.2 Organizing (mengelola)
 4.3 Attributing (menghubungkan)

5 Evaluate (mengevaluasi), yaitu membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar.
5.1 Checking (memeriksa)
5.2 Critiquing (mengkritisi)

6 Create (menciptakan), yaitu menyusun elemen-elemen untuk membentuk sesuatu yang berbeda atau mempuat produk original.
6.1 Generating (menghasilkan)
6.2 Planning (merencanakan)
6.3 Producing (memproduksi)

 Proses kognitif meaningful learning atau yang melibatkan proses berpikir kompleks bisa digambarkan dari struktur ke C2 hingga ke C5.

Sumber
David R. Krathwohl, A Revision of Bloom’s Taxonomy, An Overview (Ohio: Theory Into Practice, vol 41 number 4 : 2002)

Komentar

  1. teh nana.... aku mampir... hwa taksonomi bloom.
    teh sekalian referensi bukunya yang lengkap hehe.. ^_^

    BalasHapus
  2. iis klo yang taksonomi bloom itu aku cuma ringkas dari 1 article itu aja kok...klo buku2 kita (indonesia) malah susah nyarinya, masih taksonomi lama. katanya sekrang ada, judulnya evaluasi kurikulum, dia udah pake taksonomi bloom yang direvisi

    BalasHapus
  3. ini nih yang dulu bikin aku puyeng,,bikin soal C5 susahnya minta ampun,,terkadang2 malah kebalik2,,apa lagi klo pemahaman dosen ma kita beda

    BalasHapus
  4. sama apni apalagi teteh nih baru belajar sekrang langsung disuruh buat tugas bikin soal, udah tau artinya juga blom tentu pas bikin pas harus konsultasi sana-sini sama temen2 yang pengalaman.

    BalasHapus
  5. TERIMAKASIH INFORMASINYA MENGENAI REVISI TAKSONOMI BLOOM ANDA

    BalasHapus
  6. dita_muanis89@yahoo.co.id24 Agustus 2011 pukul 19.23

    a taxonomy for learning teaching and assessing

    BalasHapus
  7. "A TAXONOMY FOR LEARNING TEACHING AND ASSESSING" A REVISI OF BLOOM OF EDUCATIONAL OBJECTIVES Editor Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl ini buku revisi taksonomi bloom

    BalasHapus
  8. "A TAXONOMY FOR LEARNING TEACHING AND ASSESSING" A REVISI OF BLOOM OF EDUCATIONAL OBJECTIVES Editor Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl ini buku revisi taksonomi bloom

    BalasHapus
  9. iya dita betul, aklo aku kebetulan nulisnya dari artikel di jurnal aja bukan dari bukunya

    BalasHapus
  10. thanks atas infonya, mohon izin untuk copy untuk tugas. ^_^

    kunjungi blog kami juga y ^_^

    BalasHapus
  11. jadi, tentang taksonomi bloom kita pake buku referensi apa y ???

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar Anda

Popular Posts

Penelitian Etnografi

PENGERTIAN               Penelitian etnografi adalah termasuk salah satu pendekatan dari penelitian kualitatif. Penelitan etnografi di bidang pendidikan diilhami oleh penelitian sejenis yang dikembangkan dalam bidang sosiologi dan antropologi. Penelitian etnografi pernah dilakukan oleh peneliti bernama Jonathan Kozol, dalam rangka melukiskan perjuangan dan impian para warga kulit hitam dalam komunitas yang miskin dan terpinggirkan di daerah Bronx, New York [1] . Penelitian kualitatif dengan pendekatan ini kemudian banyak diterapkan dalam meneliti lingkungan pendidikan atau sekolah.                          Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle, Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan grapho s. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertent

Asumsi dalam Ilmu (Ontologi Filsafat Ilmu bag 3)

by dwining bintarawati Asumsi dalam Ilmu Waktu kecil segalanya kelihatan besar, pohon terasa begitu tinggi, orang-orang tampak seperti raksasa Pandangan itu berubah setelah kita berangkat dewasa, dunia ternyata tidak sebesar yang kita kira, wujud yang penuh dengan misteri ternyata hanya begitu saja. Kesemestaan pun menciut, bahkan dunia bisa sebesar daun kelor, bagi orang yang putus asa. Katakanlah kita sekarang sedang mempelajari ilmu ukur bidang datar (planimetri). Dengan ilmu itu kita membuat kontruksi kayu bagi atap rumah kita. Sekarang dalam bidang datar yang sama bayangkan para amuba mau bikin rumah juga. Bagi amuba bidang datar itu tidak rata dan mulus melainkan bergelombang, penuh dengan lekukan yang kurang mempesona. Permukaan yang rata berubah menjadi kumpulan berjuta kurva. Asumsi dan Skala Observasi Mengapa terdapat perbedaan pandangan yang nyata terhadap obyek yang begitu kongkret sperti sebuah bidang? Ahli fisika Swiss Charles-Eugene Guye menyimpulkan gejala itu

Pengertian dan Tujuan Pendidikan menurut UU Sisdiknas

Karena UU Sisdiknas itu puanjang, aku kutipin sebagian tentang pengertian dan tujuan pendidikan menurut UU RI No 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal-pasal ini minimal akan sering kita pakai untuk rujukan diawal Check this out BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1  Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 3. Sistem pendidikan nasional adalah   keseluruhan komponen pendidikan yang sali

Filsafat Pendidikan Realisme

BAB I PENDAHULUAN A.      LATAR BELAKANG Filsafat pendidikan adalah aplikasi dari filsafat umum dalam pendidikan. Berbeda dengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan keseluruhan segala sesuatu. Filsafat Khusus /terapan mempunyai objek kenyataan salah satu aspek kehidupan manusia yang dalam hal ini adalah pendidikan. Filsafat pendidikan menyelidiki hakikat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang cara dan hasilnya serta hakikat ilmu pendidikan yang bersangkut paut terhadap struktur kegunaannya. Seperti halnya filsafat yang lain, filsafat pendidikanpun bersifat spekulatif, preskriptif dan analitik. Spekulatif artinya filsafat pendidikan membangun teori-teori tentang hakikat pendidikan manusia, hakikat masyarakat dan hakikat dunia. Preskriptif artinya filsafat pendidikan menentukan tujuan pendidikan yang harus diikuti dan dicapai. Analitik artinya filsafat pendidikan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang spekulatif dan perspektif. Filsafat ilm

Pendekatan Evaluasi Program Berorientasi Tujuan ( Objective – Oriented Evaluation Approach)

Pendahuluan Dari awal pesatnya perkembangan evaluasi pendidikan tahun 60-70 an sampai sekarang , para ahli telah mengembangkan sekitar 50 model/pendekatan evaluasi Banyaknya model ini juga didasarkan oleh beberapa pendekatan pada evaluasi , jenis/bentuk evaluasi juga tujuan evaluasi. Evaluasi program merupakan proses deskripsi , pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan. Berdasarkan objektivisme dan subjektivisme, 50 model yang ada sebenarnya bisa dikelompokkan menjadi 6 pendekatan, yaitu 1. Pendekatan berorientasi tujuan ( objectives-oriented approaches/goal oriented approach ) 2. Pendekatan berorientasi manajemen ( management – oriented approaches ) 3. Pendekatan berorientasi pemakai ( consumer – oriented approaches ) 4. Pendekatan berorentasi kepakaran ( expertise – oriented approaches ) 5. Pendekatan berorientasi ketidaksamaan ( adversary-eriented appr