Langsung ke konten utama

Metodologi Penelitian Kualitatif


Jika pada penelitian kualitatif,  data berasal dari responden, maka pada penelitian kualitatif kunci utama ada pada peneliti yang terlibat langsung bersama responden sebagai narasumber. Jadi dalam penelitian kualitatif kredibilitas peneliti adalah peran yang penting dalam validitas hasil penelitian.
Berikut ini kami coba paparkan dengan singkat metodologi penelitian dari  data, sampel, instrumen, teknik pengumpulan data, analisa data dan tingkat kepercayaan [1].

1.      DATA
Pada penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berupa pertanyaan, tulisan, angka-angka yagn dideskripsikan, gambar, simbol, gerak dan tingkah laku. Penelitian kualitatif juga mengedepankan setting naturalistik dalam penelitiannya. Peneliti mencari data dan informasi secara ilmiah tanpa suatu treatment tertentu dan berusaha berada dalam lingkup yang alamiah tersebut.

2.      POPULASI DAN SAMPEL
Populasi pada penelitian kualitatif bergantung fokus studi yang diambil. Sampel yang digunakan adalah purposive sample atau snowball sample. Tujuannya agar peneliti mendapatkan sampel yang kaya informasi yang bisa dipercaya untuk dijadikan informan atau narasumber. Banyaknya data sampel dianggap cukup jika peneliti tidak mendapatkan tambahan informasi baru dari informan/sampel yang dipilihnya. (Sugiyono, 2010; Satori & Komariah, 2009).

3.      INSTRUMEN PENELITIAN
  Instrumen yang digunakan adalah human instrument (Sugiyono, 2010; Satori & Komariah, 2009). Peneliti menjadi instrumen kunci yang dipercaya mampu melakukan penelitian kualitatif. Peneliti memakai alat bantu berupa buku catatan, tape recorder, kamera, handycam untuk menangkap situasi sosial dari oramg yang menjadi informan atau nara sumber.

4.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Data dikumpulkan dengan melakukan observasi, studi dokumen, wawancara mendalam dan melakukan triangulasi. Triangulasi bisa merupakan triangulasi subjek untuk mencari pendapat informan lain, triangulasi waktu atau triangulasi pada teknik pengumpulan data (Satori & Komariah : 2009). Observasi bisa berbentuk observasi partisipatif, observasi samar ataupun observasi tak terstruktur (Sugiyono, 2010; Satori & Komariah, 2009).

5.      ANALISIS DATA
Dilakukan mulai dari sejak mengumpulkan data dengan membuat catatan lapangan dan memberi refleksi terhadap data yagn dicatat. Data kemudian direduksi, ditampilkan/ display, kemudian disimpulkan dan diverifikasi (Sugiyono, 2010) Analisis bersifat terbuka (open ended) yang adaptif terhadap perubahan, perbaikan, pernyempurnaan berdasarkan data baru yang masuk.

6.      TINGKAT KEPERCAYAAN PENELITIAN
Jika dalam penelitian kuantitatif ditentukan oleh validitas dan reliabilitas maka pada penelitian kualitatif berupa credibility, dependability, confirmability dan transferability. Jadi tingkat kepercayaan bergantung pada kredibilitas peneliti dan rekam jejak pada proses penelitiannya. Selain itu hasil penelitian juga harus berguna dan terpakai oleh pihak-pihak lain.


[1] Djam’an Satori dan Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung, Alfabeta : 2009) hlm. 33

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar. 2008. Pokoknya Kualitatif, Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif,   Pustaka Jaya : Jakarta
 
Mudyahardjo, Redja. 2008. Filsafat Ilmu Pendidikan, Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta : Bandung

Komentar

  1. aku mau nanya buku sugiyono yang dimaksud judul nya apa yah? penerbit nya siapa? berguna bngt nih buat skripsi aku..

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar Anda

Popular Posts

Penelitian Etnografi

PENGERTIAN               Penelitian etnografi adalah termasuk salah satu pendekatan dari penelitian kualitatif. Penelitan etnografi di bidang pendidikan diilhami oleh penelitian sejenis yang dikembangkan dalam bidang sosiologi dan antropologi. Penelitian etnografi pernah dilakukan oleh peneliti bernama Jonathan Kozol, dalam rangka melukiskan perjuangan dan impian para warga kulit hitam dalam komunitas yang miskin dan terpinggirkan di daerah Bronx, New York [1] . Penelitian kualitatif dengan pendekatan ini kemudian banyak diterapkan dalam meneliti lingkungan pendidikan atau sekolah.                          Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle, Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan grapho s. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertent

Asumsi dalam Ilmu (Ontologi Filsafat Ilmu bag 3)

by dwining bintarawati Asumsi dalam Ilmu Waktu kecil segalanya kelihatan besar, pohon terasa begitu tinggi, orang-orang tampak seperti raksasa Pandangan itu berubah setelah kita berangkat dewasa, dunia ternyata tidak sebesar yang kita kira, wujud yang penuh dengan misteri ternyata hanya begitu saja. Kesemestaan pun menciut, bahkan dunia bisa sebesar daun kelor, bagi orang yang putus asa. Katakanlah kita sekarang sedang mempelajari ilmu ukur bidang datar (planimetri). Dengan ilmu itu kita membuat kontruksi kayu bagi atap rumah kita. Sekarang dalam bidang datar yang sama bayangkan para amuba mau bikin rumah juga. Bagi amuba bidang datar itu tidak rata dan mulus melainkan bergelombang, penuh dengan lekukan yang kurang mempesona. Permukaan yang rata berubah menjadi kumpulan berjuta kurva. Asumsi dan Skala Observasi Mengapa terdapat perbedaan pandangan yang nyata terhadap obyek yang begitu kongkret sperti sebuah bidang? Ahli fisika Swiss Charles-Eugene Guye menyimpulkan gejala itu

Pengertian dan Tujuan Pendidikan menurut UU Sisdiknas

Karena UU Sisdiknas itu puanjang, aku kutipin sebagian tentang pengertian dan tujuan pendidikan menurut UU RI No 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal-pasal ini minimal akan sering kita pakai untuk rujukan diawal Check this out BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1  Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 3. Sistem pendidikan nasional adalah   keseluruhan komponen pendidikan yang sali

Filsafat Pendidikan Realisme

BAB I PENDAHULUAN A.      LATAR BELAKANG Filsafat pendidikan adalah aplikasi dari filsafat umum dalam pendidikan. Berbeda dengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan keseluruhan segala sesuatu. Filsafat Khusus /terapan mempunyai objek kenyataan salah satu aspek kehidupan manusia yang dalam hal ini adalah pendidikan. Filsafat pendidikan menyelidiki hakikat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang cara dan hasilnya serta hakikat ilmu pendidikan yang bersangkut paut terhadap struktur kegunaannya. Seperti halnya filsafat yang lain, filsafat pendidikanpun bersifat spekulatif, preskriptif dan analitik. Spekulatif artinya filsafat pendidikan membangun teori-teori tentang hakikat pendidikan manusia, hakikat masyarakat dan hakikat dunia. Preskriptif artinya filsafat pendidikan menentukan tujuan pendidikan yang harus diikuti dan dicapai. Analitik artinya filsafat pendidikan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang spekulatif dan perspektif. Filsafat ilm

Pendekatan Evaluasi Program Berorientasi Tujuan ( Objective – Oriented Evaluation Approach)

Pendahuluan Dari awal pesatnya perkembangan evaluasi pendidikan tahun 60-70 an sampai sekarang , para ahli telah mengembangkan sekitar 50 model/pendekatan evaluasi Banyaknya model ini juga didasarkan oleh beberapa pendekatan pada evaluasi , jenis/bentuk evaluasi juga tujuan evaluasi. Evaluasi program merupakan proses deskripsi , pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan. Berdasarkan objektivisme dan subjektivisme, 50 model yang ada sebenarnya bisa dikelompokkan menjadi 6 pendekatan, yaitu 1. Pendekatan berorientasi tujuan ( objectives-oriented approaches/goal oriented approach ) 2. Pendekatan berorientasi manajemen ( management – oriented approaches ) 3. Pendekatan berorientasi pemakai ( consumer – oriented approaches ) 4. Pendekatan berorentasi kepakaran ( expertise – oriented approaches ) 5. Pendekatan berorientasi ketidaksamaan ( adversary-eriented appr