Minggu demi minggu berikutnya, tempat dan meja itu menjadi tempat favorit Nana dan Dito. Asyik juga rupanya punya sahabat perpustakaan menurut Nana. Jika harus pergi sejenak, entah sholat atau ke belakang, mereka bisa bergantian, tanpa kehilangan meja favorit mereka. Mereka kadang mengobrol, tetapi lebih banyak mereka asik dengan buku atau laptop masing-masing. ____ Hari itu, di area loker perpustakaan, Dito sepertinya mempunyai camilan lebih. "Ini buatmu," kata Dito. Nana takjub juga, itu camilan kesukaannya. "Kamu tahu kesukaanku, ya!" "Tahulah, bukannya kita ini teman?" Nana tersenyum. "Na, boleh aku tahu nomor WA-mu?" Nana kaget, tetapi ia diktekan juga nomornya. "Thanks. Tuh, yang barusan masuk itu nomorku. Simpan, ya!" kata Dito Nana melihat notifikasi baru. Nana mengetik "Dito Teman Perpus." Lalu menekan tombol save . "Sudah!" kata Nana. Dito tersenyum. Sore hari mereka pun pulang turun bersama. Dito pemuda
Tentang Motherhood, Edukasi, dan Perjalanan hidupku.