Alasan terbesar Nana ingin masuk ITB adalah Aa. Nana ingat bagaimana bahagianya dan bangganya Aa saat diterima di ITB. Tetapi karena itu jugalah, Nana merasa Aa semakin tak punya waktu untuk Nana. Dahulu waktu SMA, Nana bisa bertemu 3 kali seminggu dengan Aa. Rumah Aa juga tidak terlalu jauh dari sini. Sepulang bimbel atau kursus sering bertemu. "Menjadi mahasiswa sesibuk itukah?" pikir Nana. Ah, sejak itu Nana akhirnya jadi semakin penasaran dengan ITB. Kakak pertama Nana, sebenarnya juga baru lulus dari ITB. Tetapi entah, dahulu Nana tidak setertarik ini. Mungkin alasan terbesar Nana ingin sekampus dengan pacar. Nana bahagia, saat pertama kali Aa mengajaknya jalan-jalan di perpustakaan pusat ITB. Letaknya di dekat jalan taman sari, dekat Sabuga. Perpustakaan yang besar, bertingkat 4, dan membuatku bangga berkuliah di sini. Dan di sini juga kencan pertama Nana di kampus bareng Aa. Tetapi Aa serius juga kalau sedang belajar. Sampai-sampai Nana tak berani menganggu. Tetapi m
Tentang Motherhood, Edukasi, dan Perjalanan hidupku.