Pendidikan menjadi kebutuhan untuk membangun suatu bangsa. Masyarakat dewasa ini telah semakin sadar mengenai pentingnya pendidikan. Dunia pendidikan merupakan baigan yang tidak pernah terlepaskan dari perhatian masyarakat. Perhatian dan tuntutan yang begitu besar dari masyarakat dan kesadaran untuk tetap berdiri tegar di tengah derasnya kemajuan zaman memacu pemerintah dan dunia pendidikan formal maupun non formal untuk memberikan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Berbagai kebijakan dan program pendidikan mencoba ditawarkan oleh pemerintah ataupun dunia pendidikan pada khususnya. Di samping itu masyarakat juga semakin kritis untuk menilai keberhasilan, mutu dan keberhargaan suatu kebijakan atau program pendidikan. Salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan, manfaat dan mutu pendidikan adalah melakukan evaluasi. Evaluasi ini mencakup evaluasi kebijakan, program pendidikan, sistem pendidikan baik kebijakan yang luas mencakup negara ataupun program pendidikan dan pembelajaran di sekolah-sekolah. Hasil evaluasi ini kemudian dipergunakan untuk memperbaiki program ataupun sistem pendidikan yang ada.
Di negara-negara yang sejarah pendidikannya lebih panjang, usaha untuk mengevaluasi pendidikan sudah dimulai sejak lama. Dimulai dengan memantau hasil belajar dan menentukan standar kelulusan siswa. Ironisnya di Indonesia, sebagian kecil cara untuk melakukan evaluasi mengenai mutu dan standar pendidikan nasional melalui UAN (Ujian Akhir Nasional) masih banyak mengalami kendala, tantangan dan kritikan di mana-mana. Cara lain untuk menilai dan menyelidiki keberhasilan dunia pendidikan adalah dengan melakukan evaluasi program pendidikan. Evaluasi program ini mulai berkembang pesat di tahun 60-70an. Di negara maju evaluasi program telah menjadi bidang telaahan sendiri dan melahirkan profesi baru yang dinamakan evaluator. Bidang telaahan evaluasi program ini tidak hanya digunakan dalam dunia pendidikan saja tetapi metodologi serupa juga bisa diterapkan untuk mengevaluasi bidang lain seperti program kesehatan masyarakat, program pelatihan atau program sosial lainnya.
Peranan dan Pengertian Evaluasi Program
Menurut Worthen dan Sanders (Tayibnapis, 2008) evaluasi formal terlah memegang peranan penting dalam dunia pendidikan dan memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
1. Membuat kebijakan dankeputusan
2. Menilai hasil yang dicapai siswa
3. Menilai kurikulum
4. Memberikan kepercayaan kepada sekolah
5. Memonitor dana yang telah diberikan
6. Memperbaiki materi dan program pendidikan
Menurut Fitzpatrick, Sanders dan Worthen, (2004) peran utama evaluasi program adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; Apakah program tersebut berjalan baik? Manfaat apa yang bisa diperoleh dari suatu program? Apakah program berjalan efektif? Bagian program mana yang pengaruhnya lebih besar? ;Penyesuaian apa yang harus dibuat agar program bisa berjalan lebih efektif?
Pengertian evaluasi adalah lebih luas dari pada sekedar penilaian (assesment) dan pengukuran (measurement) juga tes/ujian untuk mengukur hasil belajar siswa. Pernyataan Scriven sperti yang dikutip oleh Patton bahwa evaluasi itu mencakup memutuskan, menilai, menganalisa, mengkritik, menghakimi, merangking, menggolongkan, menginspeksi, menyelidiki, mempertimbangkan, menelaah, mengetes, mempelajari dsb. Lalu Scriven dan para ahli menyetujui definisi bahwa evaluasi sebagai kegiatan untuk mempertimbangkan keberhargaan dan mutu suatu objek evaluasi. Namun beberapa ahli juga menekankan agar evaluasi tidak bertendensi untuk menghakimi suatu objek evaluasi. Evaluator hanya memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada klien atau stakeholder sebagai alat pengambil keputusan.
Evaluasi program didefinisikan sebagai proses deskripsi, pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai sebagai pertimbangan mengenai tinjak lanjut suatu program (apakah diteruskan, diperbaiki atau dihentikan)
Perbedaan Evaluasi dan Penelitian (research)
Walaupun evaluasi dan penelitian tampak sama karena menggunakan metode dan instrumen yang sama, evaluasi dan penelitian mempunyai tujuan akhir yang berbeda. Tujuan utama dari penelitian dalam untuk menambah khazanah ilmu dan untuk memperkuat suatu teori. Lain halnya dengan evaluasi tujuan utamanya bukan untuk mengembangkan pengetahuan melainkan untuk membantu para klien untuk membuat perrtimbangkan atau keputusan. Penelitian mencari kesimpulan sedang evaluasi menghasilkan pertimbangan suatu keputusan.
Selain itu penelitian menyelidiki hukum sebab akibat antara variabel-variabel penelitian. Sedangkan evaluasi tidak menelaah seluruh hubungan antar variabel itu saja, evaluator lebih berfokus pada isu suatu sebab sesuai yang dibutuhkan oleh klien. Peneliti menentukan hipotesis dan menyelidiki dan mencari jawaban atas hipotesisnya itu. Evaluator tidak mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri, dia harus mendiksusikan kepada klien atau stakeholder mengenai fokus evaluasi.
Penelitian dan evaluasi juga berbeda dalam kriteria atau standar dalam mempertimbangkan kelengkapan prosesnya. Penelitian menggunakan standar kausalitas, dan validasi internal dan eksternal. Sedang evaluasi telah mempunyai standar tersendiri yaitu accuracy (keakuratan), utility (kegunaan), feasibility (kelayakan), dan propriety (kesahihan).
Peneliti biasanya orang yang mendalami sebuah bidang keilmuwan dan menjadi ahli di suatu metodologi. Sedangkan evaluator harus mengenal banyak ilmu pengetahuan secara luas dan juga mengenal berbagai metode-metode yagn bisa dipilih seesuai kebutuhan. (Fitzpatrick, Sanders dan Worthen; 2004 hlm. 6-7)
Objek Evaluasi
Menurut owen dasar evaluasi adalah untuk menjawab pertanyaan apa dan mengapa. Yaitu apa objek dan subjek yang dievaluasi dan mengapa objek itu menjadi fokus evaluasi.
Objek evaluasi dapat beRupa berupa perncanaan (planning), program, kebijakan, organisasi, produk dan individu. Berikut kita uraikan objek evaluasi satu persatu.
Tujuan Evaluasi Program
Para ahli mempunyai pemikiran yang beragam dalam menggolongkan tujuan dari evaluasi program.
Menurut Owen tujuan evaluasi bisa digolongkan sebagai berikut
1. Pencerahan (enligment)
Menyediakan informasi mengenai pentingnya suatu program
2. Pertanggungjawaban
Sebagai bagian dari akuntabilitas bagi suatu organisasi kepada pemerintah dan masyarakat
3. Program perbaikan
4. Program Klarifikasi
5. Alasan simbolik
Mis. Akreditasi untuk menaikan “gengsi” sekolah
Sedangkan menurut Mark, Henry dan Julnes (1999) mengkategorikan tujuan evaluasi menjadi 4 yaitu sebagai penillaian akan keberhargaan dan manfaat; pengawasan dan pelaksanaan; perngembangan program dan organisasi dan; perkembangan pengetahuan. Sedangkan menurut Talmage (1982) tiga tujuan yang paling banyak muncul dalam evaluasi adalah membuat pertimbangan tentang keberhargaan aatau manfaat suatu program; membantu para pengambil keputusan untuk memutuskan suatu kebijakan dan yang ketiga untuk memerankan fungsi politis (Fitzpatrick, Sanders dan Worthen; 2004 hlm. 11)
Daftar pustaka
Fitzpatrick, Jody L, Sanders, James R, Worthen, Blaine R, Program Evaluation Alternative Approaches and Practical Guidelines, Pearson Education, 2004
Sutikno, Muzayanah, Modul kuliah Evaluasi Program, Jakarta, 2010
Tayibnapis, Farida Y, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi, Rineka Cipta, Jakarta 2008.
Berbagai kebijakan dan program pendidikan mencoba ditawarkan oleh pemerintah ataupun dunia pendidikan pada khususnya. Di samping itu masyarakat juga semakin kritis untuk menilai keberhasilan, mutu dan keberhargaan suatu kebijakan atau program pendidikan. Salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan, manfaat dan mutu pendidikan adalah melakukan evaluasi. Evaluasi ini mencakup evaluasi kebijakan, program pendidikan, sistem pendidikan baik kebijakan yang luas mencakup negara ataupun program pendidikan dan pembelajaran di sekolah-sekolah. Hasil evaluasi ini kemudian dipergunakan untuk memperbaiki program ataupun sistem pendidikan yang ada.
Di negara-negara yang sejarah pendidikannya lebih panjang, usaha untuk mengevaluasi pendidikan sudah dimulai sejak lama. Dimulai dengan memantau hasil belajar dan menentukan standar kelulusan siswa. Ironisnya di Indonesia, sebagian kecil cara untuk melakukan evaluasi mengenai mutu dan standar pendidikan nasional melalui UAN (Ujian Akhir Nasional) masih banyak mengalami kendala, tantangan dan kritikan di mana-mana. Cara lain untuk menilai dan menyelidiki keberhasilan dunia pendidikan adalah dengan melakukan evaluasi program pendidikan. Evaluasi program ini mulai berkembang pesat di tahun 60-70an. Di negara maju evaluasi program telah menjadi bidang telaahan sendiri dan melahirkan profesi baru yang dinamakan evaluator. Bidang telaahan evaluasi program ini tidak hanya digunakan dalam dunia pendidikan saja tetapi metodologi serupa juga bisa diterapkan untuk mengevaluasi bidang lain seperti program kesehatan masyarakat, program pelatihan atau program sosial lainnya.
Peranan dan Pengertian Evaluasi Program
Menurut Worthen dan Sanders (Tayibnapis, 2008) evaluasi formal terlah memegang peranan penting dalam dunia pendidikan dan memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
1. Membuat kebijakan dankeputusan
2. Menilai hasil yang dicapai siswa
3. Menilai kurikulum
4. Memberikan kepercayaan kepada sekolah
5. Memonitor dana yang telah diberikan
6. Memperbaiki materi dan program pendidikan
Menurut Fitzpatrick, Sanders dan Worthen, (2004) peran utama evaluasi program adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; Apakah program tersebut berjalan baik? Manfaat apa yang bisa diperoleh dari suatu program? Apakah program berjalan efektif? Bagian program mana yang pengaruhnya lebih besar? ;Penyesuaian apa yang harus dibuat agar program bisa berjalan lebih efektif?
Pengertian evaluasi adalah lebih luas dari pada sekedar penilaian (assesment) dan pengukuran (measurement) juga tes/ujian untuk mengukur hasil belajar siswa. Pernyataan Scriven sperti yang dikutip oleh Patton bahwa evaluasi itu mencakup memutuskan, menilai, menganalisa, mengkritik, menghakimi, merangking, menggolongkan, menginspeksi, menyelidiki, mempertimbangkan, menelaah, mengetes, mempelajari dsb. Lalu Scriven dan para ahli menyetujui definisi bahwa evaluasi sebagai kegiatan untuk mempertimbangkan keberhargaan dan mutu suatu objek evaluasi. Namun beberapa ahli juga menekankan agar evaluasi tidak bertendensi untuk menghakimi suatu objek evaluasi. Evaluator hanya memberikan pertimbangan dan rekomendasi kepada klien atau stakeholder sebagai alat pengambil keputusan.
Evaluasi program didefinisikan sebagai proses deskripsi, pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai sebagai pertimbangan mengenai tinjak lanjut suatu program (apakah diteruskan, diperbaiki atau dihentikan)
Perbedaan Evaluasi dan Penelitian (research)
Walaupun evaluasi dan penelitian tampak sama karena menggunakan metode dan instrumen yang sama, evaluasi dan penelitian mempunyai tujuan akhir yang berbeda. Tujuan utama dari penelitian dalam untuk menambah khazanah ilmu dan untuk memperkuat suatu teori. Lain halnya dengan evaluasi tujuan utamanya bukan untuk mengembangkan pengetahuan melainkan untuk membantu para klien untuk membuat perrtimbangkan atau keputusan. Penelitian mencari kesimpulan sedang evaluasi menghasilkan pertimbangan suatu keputusan.
Selain itu penelitian menyelidiki hukum sebab akibat antara variabel-variabel penelitian. Sedangkan evaluasi tidak menelaah seluruh hubungan antar variabel itu saja, evaluator lebih berfokus pada isu suatu sebab sesuai yang dibutuhkan oleh klien. Peneliti menentukan hipotesis dan menyelidiki dan mencari jawaban atas hipotesisnya itu. Evaluator tidak mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri, dia harus mendiksusikan kepada klien atau stakeholder mengenai fokus evaluasi.
Penelitian dan evaluasi juga berbeda dalam kriteria atau standar dalam mempertimbangkan kelengkapan prosesnya. Penelitian menggunakan standar kausalitas, dan validasi internal dan eksternal. Sedang evaluasi telah mempunyai standar tersendiri yaitu accuracy (keakuratan), utility (kegunaan), feasibility (kelayakan), dan propriety (kesahihan).
Peneliti biasanya orang yang mendalami sebuah bidang keilmuwan dan menjadi ahli di suatu metodologi. Sedangkan evaluator harus mengenal banyak ilmu pengetahuan secara luas dan juga mengenal berbagai metode-metode yagn bisa dipilih seesuai kebutuhan. (Fitzpatrick, Sanders dan Worthen; 2004 hlm. 6-7)
Objek Evaluasi
Menurut owen dasar evaluasi adalah untuk menjawab pertanyaan apa dan mengapa. Yaitu apa objek dan subjek yang dievaluasi dan mengapa objek itu menjadi fokus evaluasi.
Objek evaluasi dapat beRupa berupa perncanaan (planning), program, kebijakan, organisasi, produk dan individu. Berikut kita uraikan objek evaluasi satu persatu.
- Perencanaan/planning : terkait dengan proposal Pengembangan organisasi atau pengembangan program. Perencanaan suatu progam ini bisa berbentuk level mega, makro ataupun mikro.
- Program : Program adalah seperangkat aktivitas yagn bertujuan untuk menhasilkan sesuatu yang telah ditentukan. Program juga terdiri dari program mega, makro dan mikro. Program mikro misalnya mencakup unit kegiatan sains di suatu sekolah.
- Kebijakan : Terdapat 2 kegiatan sehubungan dengan investigasi suatu kebijakan yaitu penelitian kebijakan dan analisis kebijakan
- Organisasi
- Produk : Contoh evaluasi produk adalah evaluasi terhadap produk bidang pendidikan sepeti buku, media belajar spt CD interaktif dan animasi, TV edukasi dsb.
- Individu
Tujuan Evaluasi Program
Para ahli mempunyai pemikiran yang beragam dalam menggolongkan tujuan dari evaluasi program.
Menurut Owen tujuan evaluasi bisa digolongkan sebagai berikut
1. Pencerahan (enligment)
Menyediakan informasi mengenai pentingnya suatu program
2. Pertanggungjawaban
Sebagai bagian dari akuntabilitas bagi suatu organisasi kepada pemerintah dan masyarakat
3. Program perbaikan
4. Program Klarifikasi
5. Alasan simbolik
Mis. Akreditasi untuk menaikan “gengsi” sekolah
Sedangkan menurut Mark, Henry dan Julnes (1999) mengkategorikan tujuan evaluasi menjadi 4 yaitu sebagai penillaian akan keberhargaan dan manfaat; pengawasan dan pelaksanaan; perngembangan program dan organisasi dan; perkembangan pengetahuan. Sedangkan menurut Talmage (1982) tiga tujuan yang paling banyak muncul dalam evaluasi adalah membuat pertimbangan tentang keberhargaan aatau manfaat suatu program; membantu para pengambil keputusan untuk memutuskan suatu kebijakan dan yang ketiga untuk memerankan fungsi politis (Fitzpatrick, Sanders dan Worthen; 2004 hlm. 11)
Daftar pustaka
Fitzpatrick, Jody L, Sanders, James R, Worthen, Blaine R, Program Evaluation Alternative Approaches and Practical Guidelines, Pearson Education, 2004
Sutikno, Muzayanah, Modul kuliah Evaluasi Program, Jakarta, 2010
Tayibnapis, Farida Y, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi, Rineka Cipta, Jakarta 2008.
Komentar
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar Anda