Langsung ke konten utama

Main ke Curug Landung, Kuningan

Hai...

Entah benar atau tidak, anak yang besar di kota, inginnya kalau liburan main ke tempat-tempat sejuk dan alami. Aku serinh ingin sekali mendengar gemiricik suara air, dan melihat air sungai nan jernih. Pak Su menyadarinya, untungnya kampung halamannya berada di kaki gunung Ciremai. Banyak sekali tempat-tempat wisata alami bernuansa air di kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini. Dari pemandian air panas atau air dingin, berenang bareng ikan, telaga, kolam, dan juga curug atau air terjun.

Curug Landung, adalah curug ketiga yang aku datangi di Kuningan. Kami berangkat berdua saja naik motor. Karena sedikit kapok bahwa jalan-jalan ke tempat wisata Kuningan itu macet parah kala musim liburan. Untunglah Sabtu ini hanya akhir pekan biasa. Jalanan lancar dan kami pun bebas merasakan udara segar dan pemandangan yang hijau meski kami pergi lewat tengah hari.

Dari alamat lokasi Curug Landung ini terletak di Jalan Pejambon-Sagara Hiang, Cisantana, Cigugur. Menuju ke sana bisa dari jalan Cigugur, ikuti saja petunjuk ke arah tempat wisata Cisantana atau ke  Goa Maria. Dari pertigaan Cigugur, jalanan terus menanjak dan berkelok-kelok. Banyak ladang sayuran di kiri kanan jalan. Ikuti saja jalan utama. Semakin ke atas tiba-tiba aku teringat suasana hampir mirip kalau kita naik ke arah km. 0 Sentul. Dari atas kita bisa melihat pemandangan ke arah lembah/pemukiman nun jauh di sana. Lokasi di ketinggian yang cantik itu dimanfaatkan menjadi beberapa tempat makan, cafe atau tempat ngopi yang cantik, unik dan instragamable, di kiri kanan jalan. Bedanya di sini dengan Sentul atas, di sini lebih sunyi, tenang dan sejuk. Bahkan siang hari ini kami melihat kabut turun.

Jika menemukan pertigaan pos pendakian palutungan, ambil arah lurus. Dan artinya lokasinya tak jauh lagi. Juga tak jauh dari tempat wisata Cisantana. Lokasinya ada di sebelah kiri jalan. Untuk yang naik motor seperti kami, cukup dikenakan karcis Rp 5.000 saja, yang rupanya untuk tiket parkir. 

Di area masuk kami melihat beberapa spot tempat hiburan, tempat ngopi, tempat jajan. Namun fokus kami adalah mencari petunjuk ke arah curug landung. Kita melihat jalan tangga menurun bawah, dengan poster-poster besar protokol kesehatan di depannya. Begitu turun 10 meteran kami menemukan pos tiket masuk. Kami dikenakan tiket masuk Rp 10.000 per orang. Ada tanda check in peduli lindungi. Silakan check-in masing-masing, meski tidak diminta petugas.

"Berapa lama lagi Pak, ke curugna?" kami bertanya.
"Ah caket, paling 5 menit." kata pak petugas.

Meski begitu kita jangan mudah percaya pernyataan "dekat" orang lokal. Lewat 1 bukit juga bisa dekat buat orang lembur hihi...

Akses ke bawah, meski tidak lebar hanya cukup untuk 2 orang, namun rapi dan sudah diplester. Hanya saja tidak ada pegangan baik di kanan atau di kiri. Menurutku turunan ini cukup nyaman untuk dewasa dan remaja, tetapi bukan untuk orang tua dengan anak-anak kecil yang lincah. Tak lama, suara deruan air sudah mulai kami dengar. Kami pun bersemangat. Ternyata memang tak jauh, tak lama kemudian sungai dan bebatuan, pun terlihat, senangnya...

Mana air terjunnya? ... Sabar butuh sedikit berjalan dan mencari posisi bagus untuk melihat keseluruhan air terjunnya. Dan kami pun puas.

Air terjun yang indah  dengan tulisan curug landung, di sebelah kiri. Aku penasaran apa arti "landung". Menurut hasil googling, landung artinya memanjang ke bawah. Ya... seperti air terjun ini.

Air terjun buatku yang memuaskan minimal harus seperti ini. Cukup tinggi minimal 15 meteran, dan airnya turun cukup deras. Dari jarak puluhan meter kita pun sudah merasakan buih airnya. Airnya jernih, sangat sejuk atau bisa dikatakan dingin. Tak perlu bermain air lama-lama kalau tak ingin kedinginan di sini. 

Fasilitas sepertinya sejak awal sudah cukup dipersiapkan di sini, tempat ganti baju, mushola, dan tentu warung, termasuk kolam yang tenang untuk mandi anak-anak. Namun saat ini memang cukup sepi, kolam main anak terlihat  kotor, lama tak dipakai. Begitu menengok ke atas, terlihat sepeda di atas tali. Namun sudah tidak dipakai. Wah awalnya pasti seru, pikirku.

(Dokumentasi pribadi/Nana_Fe)

Kemungkinan besar banyak tempat-tempat wisata 2 tahun pandemi ini banyak terbengkalai. 

Meski di bawah sini hanya tersisa spot foto alami, jika ingin foto-foto yang ke kekinian, cakep dan instragamable, bisa masuk ke spot "jurang landung" saja di area parkir.

Kami tak ingin lama-lama di sini karena udara mulai dingin, apalagi airnya dingiiin bbrrr. Kabut dan mendung membuat kami was-was takut terjebak hujan di sini. Untuk kembali naik, memang tidak seasik ketika turun. Untuk sampai di pos saja cukup membuatku kehabisan nafas  hihihi. 

(Dokumentasi pribadi/Nana_Fe)

Sampai di area parkir ada tempat ngopi juga tempat minum susu yang menggoda suamiku untuk sekedar menghangatkan badan. Namun waktu kami tidak banyak, saat perjalanan kemari banyak tempat ngopi, cafe, dan tempat makan yang lebih menggoda. Kami sepakat untuk segera meninggalkan lokasi dan lanjut ngopi di tempat yang lebih asyik, dalam perjalanan pulang.

Perjalanan kencan eh main air hari ini pun kami tutup dengan ngopi dan camilan hangat di Black Bine Coffee di Jalan Raya Pejambon-Sagara Hiang.

(Dokumentasi pribadi/Nana_Fe)

Stay happy and stay healthy, Teman-Teman!

Komentar

Popular Posts

Penelitian Etnografi

PENGERTIAN               Penelitian etnografi adalah termasuk salah satu pendekatan dari penelitian kualitatif. Penelitan etnografi di bidang pendidikan diilhami oleh penelitian sejenis yang dikembangkan dalam bidang sosiologi dan antropologi. Penelitian etnografi pernah dilakukan oleh peneliti bernama Jonathan Kozol, dalam rangka melukiskan perjuangan dan impian para warga kulit hitam dalam komunitas yang miskin dan terpinggirkan di daerah Bronx, New York [1] . Penelitian kualitatif dengan pendekatan ini kemudian banyak diterapkan dalam meneliti lingkungan pendidikan atau sekolah.                          Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle, Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan grapho s. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertent

Asumsi dalam Ilmu (Ontologi Filsafat Ilmu bag 3)

by dwining bintarawati Asumsi dalam Ilmu Waktu kecil segalanya kelihatan besar, pohon terasa begitu tinggi, orang-orang tampak seperti raksasa Pandangan itu berubah setelah kita berangkat dewasa, dunia ternyata tidak sebesar yang kita kira, wujud yang penuh dengan misteri ternyata hanya begitu saja. Kesemestaan pun menciut, bahkan dunia bisa sebesar daun kelor, bagi orang yang putus asa. Katakanlah kita sekarang sedang mempelajari ilmu ukur bidang datar (planimetri). Dengan ilmu itu kita membuat kontruksi kayu bagi atap rumah kita. Sekarang dalam bidang datar yang sama bayangkan para amuba mau bikin rumah juga. Bagi amuba bidang datar itu tidak rata dan mulus melainkan bergelombang, penuh dengan lekukan yang kurang mempesona. Permukaan yang rata berubah menjadi kumpulan berjuta kurva. Asumsi dan Skala Observasi Mengapa terdapat perbedaan pandangan yang nyata terhadap obyek yang begitu kongkret sperti sebuah bidang? Ahli fisika Swiss Charles-Eugene Guye menyimpulkan gejala itu

Pengertian dan Tujuan Pendidikan menurut UU Sisdiknas

Karena UU Sisdiknas itu puanjang, aku kutipin sebagian tentang pengertian dan tujuan pendidikan menurut UU RI No 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal-pasal ini minimal akan sering kita pakai untuk rujukan diawal Check this out BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1  Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 3. Sistem pendidikan nasional adalah   keseluruhan komponen pendidikan yang sali

Filsafat Pendidikan Realisme

BAB I PENDAHULUAN A.      LATAR BELAKANG Filsafat pendidikan adalah aplikasi dari filsafat umum dalam pendidikan. Berbeda dengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan keseluruhan segala sesuatu. Filsafat Khusus /terapan mempunyai objek kenyataan salah satu aspek kehidupan manusia yang dalam hal ini adalah pendidikan. Filsafat pendidikan menyelidiki hakikat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang cara dan hasilnya serta hakikat ilmu pendidikan yang bersangkut paut terhadap struktur kegunaannya. Seperti halnya filsafat yang lain, filsafat pendidikanpun bersifat spekulatif, preskriptif dan analitik. Spekulatif artinya filsafat pendidikan membangun teori-teori tentang hakikat pendidikan manusia, hakikat masyarakat dan hakikat dunia. Preskriptif artinya filsafat pendidikan menentukan tujuan pendidikan yang harus diikuti dan dicapai. Analitik artinya filsafat pendidikan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang spekulatif dan perspektif. Filsafat ilm

Pendekatan Evaluasi Program Berorientasi Tujuan ( Objective – Oriented Evaluation Approach)

Pendahuluan Dari awal pesatnya perkembangan evaluasi pendidikan tahun 60-70 an sampai sekarang , para ahli telah mengembangkan sekitar 50 model/pendekatan evaluasi Banyaknya model ini juga didasarkan oleh beberapa pendekatan pada evaluasi , jenis/bentuk evaluasi juga tujuan evaluasi. Evaluasi program merupakan proses deskripsi , pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan. Berdasarkan objektivisme dan subjektivisme, 50 model yang ada sebenarnya bisa dikelompokkan menjadi 6 pendekatan, yaitu 1. Pendekatan berorientasi tujuan ( objectives-oriented approaches/goal oriented approach ) 2. Pendekatan berorientasi manajemen ( management – oriented approaches ) 3. Pendekatan berorientasi pemakai ( consumer – oriented approaches ) 4. Pendekatan berorentasi kepakaran ( expertise – oriented approaches ) 5. Pendekatan berorientasi ketidaksamaan ( adversary-eriented appr