Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerbung

Perpustakaan Kita, Jendela Dunia, Jendela Hati (6)

Masa Lalu Dito Sesampainya di rumah Dito sadar dirinya tadi terlalu sensitif dan sempat emosi tak jelas karena terpengaruh kenangan buruk dengan Sylvia dahulu. Rupanya ia belum benar-benar move on . Dito merasa bersalah, Nana bahkan hampir terkena pelampiasannya. Apa ia harus menjelaskan duduk perkaranya pada Nana? Tengah malam Dito gelisah dalam tidurnya. Suatu peristiwa masa lalu tampak menghantui tidurmya. "Kalau kamu sadar dan minta maaf. Aku akan melupakan hal ini dan tak kan mempermasalahkannya lagi," kata Dito.  "Aku bukan penyebab semua ini. Apa ayahmu tak setuju itu salahku? Apa Mas Dito tak jadi ke Australia itu salahku? Aku menderita karena LDR sembunyi-sembunyi ini salahku atau salahmu?" "Kamu tidak merasa bersalah sama sekali menduakan aku?" Dito bertanya. "Apa aku salah saat aku kesepian ada Aa Riza yang jadi pelipur laraku? Kami sama-sama membutuhkan. Maaf, kalau kamu kecewa, but it was not my fault, Dito." Dito pun terbangun dari

Perpustakaan Kita, Jendela Dunia, Jendela Hati (5)

Keluarga Dito Pagi-pagi meski udara dingin, Dito tampak sibuk di carport rumahnya. Setelahnya ia mencari Mama. "Ma, mobilnya sudah Dito cuci, ya! Mobil Mama bisa-bisa paling kinclong tuh di antara mobil teman Mama." Dito berusaha menyenangkan mamanya, Tante Retno, karena akhir-akhir ini dia sudah meminjam mobil sedan mamanya supaya bisa menjemput Nana. "Kamu perlu mobilkah, Dito? Perlu Mama bilang ke papamu?" "Kenapa? Mama ga suka mobilnya kupinjam?" goda Dito. "Mas Bagasmu itu, kukira ia akan meninggalkan mobilnya untukmu. Eh, sebelum dia ke Jepang dia menjual mobilnya. Padahal itu pemberian papamu, kan?" " Ga papa , Ma. Itu kan hadiah dari papa setelah lulus master. Mas Bagas itu pintar memanfaatkan aset di tangannya, Ma. Ia jual saat harga masih tinggi. Ia memang cocok jadi putra mahkota Papa hehe." "Putra mahkota apa, kamu juga anak mama dan papa. Kami mencintai anak-anak papa dan mama. Oh, ya, Dito. Kamu jadi apply  untuk st