Langsung ke konten utama

Postingan

STANDAR EVALUASI PROGRAM

Dalam melaksanakan kegiatan Evaluasi Program seorang evaluator harus mengikuti kaidah dan prosedur tertentu untuk menjamin evaluasi berjalan baik sesuai standar evaluasi program. Standar evaluasi ada 4 kategori yaitu standar utility (kegunaan), feasibility (kelayakan), propriety (kesahihan) dan accuracy (ketepatan). Berikut ini akan diuraikan dan ke 30 standar tersebut sesuai yang dikeluarkan Join Committe 1994 seperti yang dikutip oleh Fitzpatrick, Sanders dan Worthen (2004) yang berusaha penulis terjemahkan satu persatu ke dalam bahasa Indonesia Standar Utilitas/ Kegunaan ( Utility standard ) Standar Utilitas ini untuk memastikan bahwa evaluasi akan menyajikan informasi yang sesuai dengan keperluan pemakai Standar utilitas (disingkat U) terdiri dari 7 komponen (U1-U7), sbb : U1 Stakeholder Identification – Identifikasi Stakeholder       Pihak yang terlibat atau terpengaruh oleh evaluasi ini perlu diidentifikasi agar kebutuhan mereka dapat  tercakupi U2 Evaluator Credibility

Pengantar Evaluasi Program

Pendidikan menjadi kebutuhan untuk membangun suatu bangsa. Masyarakat dewasa ini telah semakin sadar mengenai pentingnya pendidikan. Dunia pendidikan merupakan baigan yang tidak pernah terlepaskan dari perhatian masyarakat. Perhatian dan tuntutan yang begitu besar dari masyarakat dan kesadaran untuk tetap berdiri tegar di tengah derasnya kemajuan zaman memacu pemerintah dan dunia pendidikan formal maupun non formal untuk memberikan kualitas pendidikan yang lebih baik. Berbagai kebijakan dan program pendidikan mencoba ditawarkan oleh pemerintah ataupun dunia pendidikan pada khususnya. Di samping itu masyarakat juga semakin kritis untuk menilai keberhasilan, mutu dan keberhargaan suatu kebijakan atau program pendidikan. Salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan, manfaat dan mutu pendidikan adalah melakukan evaluasi. Evaluasi ini mencakup evaluasi kebijakan, program pendidikan, sistem pendidikan baik kebijakan yang luas mencakup negara ataupun program pendidikan dan pembelajaran di

Pendekatan Evaluasi Program Berorientasi Tujuan ( Objective – Oriented Evaluation Approach)

Pendahuluan Dari awal pesatnya perkembangan evaluasi pendidikan tahun 60-70 an sampai sekarang , para ahli telah mengembangkan sekitar 50 model/pendekatan evaluasi Banyaknya model ini juga didasarkan oleh beberapa pendekatan pada evaluasi , jenis/bentuk evaluasi juga tujuan evaluasi. Evaluasi program merupakan proses deskripsi , pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan. Berdasarkan objektivisme dan subjektivisme, 50 model yang ada sebenarnya bisa dikelompokkan menjadi 6 pendekatan, yaitu 1. Pendekatan berorientasi tujuan ( objectives-oriented approaches/goal oriented approach ) 2. Pendekatan berorientasi manajemen ( management – oriented approaches ) 3. Pendekatan berorientasi pemakai ( consumer – oriented approaches ) 4. Pendekatan berorentasi kepakaran ( expertise – oriented approaches ) 5. Pendekatan berorientasi ketidaksamaan ( adversary-eriented appr

Pengertian dan Langkah-langkah Evaluasi Program

Berikut ini akan diuraikan secara singkat dan garis besar mengenai pengertian evaluasi program dan langkah-langkah evaluasi program...semoga bermanfaat ( kalo sempat lanjutannya yang lebih detail menyusul ) Evaluasi program adalah proses deskripsi, pengumpulan data, dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan. Evaluasi pada proses pembelajaran mencakup pemakaian ujian/tes, pengukuran dan penilaian. Evaluasi menyaring atau memilah-milah hasil ke 3 informasi di atas (hasil ujian, pengukuran dan penilaian). Evaluasi juga membutuhkan tambahan informasi lain misalnya analisis dokumen, melihat hasil pencapaian, menganalisis tujuan dan kebutuhan sesuai dengan standar/kriteria dan model evaluasi yang digunakan. Menurut Tyler, evaluasi ialah proses untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai. Sedangkan menurut Scriven evaluasi adalah untuk memutuskan keberhargaan dar

Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan)

Bab 9 Bag 2 Artificial Intelligence Rangkuman dari buku terjemahan Pengantar Sistem Informasi karangan James O Brien Teknologi Kecerdasan Buatan (AI-Artificial Intelligence) digunakan dalam berbagai cara untuk DSS. Aplikasi berbasis AI digunakan dalam distribusi dan penelusuran informasi, data mining, desain produk, manufaktur, pendukung pemakai (bahasa natural), pelatihan atau simulasi, robotik, virtual reality, operasi bedah, dan penjadwalan dan manajemen yang rumit. AI adalah bidang iptek yang didasari ilmu-ilmu komputer, biologi, psikologi , linguistik, matermatika dan teknik. Tujuannya adalah mengembangkan komputer agar bisa berpikir , melihat , mendengar, berjalan, berbicara dan merasakan sesuatu. Atribut perilaku cerdas adalah Berpikir dan bernalar Menggunakan penalaran untuk menyelesaikan masalah Belajar dan paham dari pengalaman Mempelroleh dan menerapkan pengetahuan Menampilkan kreativitas dan imajinasi Mengatasi situasi ang rumit dan membingungkan Menanggapi sit

Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

Bab 9 Bag 1 Pendukung Keputusan Dalam Bisnis buku terjemahana Pengantar Sistem Informasi karangan James O Brien Informasi , Keputusan dan Manajemen Stuktur keputusan berbentuk piramida dari manajemen operasional, manajmen taktis dan yang terakhir manajemen strategis Kualitas Informasi Dari sedi waktu harus  Tepat  Aktual  Periodik  Jangka Waktu Dimensi Isi harus  Akurat  Relevan  Lengkap  Ringkas  Luas  Menunjukkan kinerja perusahaan Bentuk  Jelas  Rinci  Sistematis  Representatif  Menarik Perbedaan SIM dan DSS SIM menyediakan informasi mengenai kinerja organisasi, memnyedialan informasi dan laporan periodik dengan format tertentu, Informasi ini diperolah dari hasil ekstraksi dan manipulasi data. Sedangkan DSS MEnyediakan informasi khusus untuk pendukung keputusan, menganalisi masalah dan melihat peluang. Laporan atau informasi bergantung permintaan formatnya pun disesuaikan sesuai kebutuhan. Informasi untuk DSS diperoleh dari pemodelan ana

Sistem Electronic Business bag 2

BAG II SISTEM FUNGSIONAL BISNIS Sistem ini melingkupi Keungan, Akuntansi, Produksi/Operasi, Pemasaran dan Manajemen SDM. Sistem Pemasaran Sistem Informasi Pemasaran meliputi  Pemasaran interaktif (transaksi 2 arah antara perusahaan dan pelanggan)  Sistem Otomatisasi Penjualan  CRM  Manajemen Penjualan  Riset pasar  Iklan dan Promosi yang bersasaran (komunitas, isi, konteks, demografis dan fisik dan Perilaki Online  Manajemen produk/jasa Sistem Produksi SI produksi termasuk juga manufaktur berkaitan dengan seluruh aktivitas perncanaan dan pengendalian proses dalam menghasilkan produk/jasa. CIM (Computer Integrated Manufacturing) Tujuan sistem berbasis komputer dalam produksi harus  Menyederhanakan/merekayan ulang (reengineering) proses produksi, desain produk dan organisasi pabrik.  Otomatisasi  Integrasi Tujuan umum CIM untuk menciptakan proses produksi yang fleksibel dan lincah yang efisien untuk produk yang berkualitas tinggi. Sistem CIM ini mencaku