Langsung ke konten utama

Postingan

Filsafat Pendidikan Realisme

BAB I PENDAHULUAN A.      LATAR BELAKANG Filsafat pendidikan adalah aplikasi dari filsafat umum dalam pendidikan. Berbeda dengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan keseluruhan segala sesuatu. Filsafat Khusus /terapan mempunyai objek kenyataan salah satu aspek kehidupan manusia yang dalam hal ini adalah pendidikan. Filsafat pendidikan menyelidiki hakikat pelaksanaan pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang cara dan hasilnya serta hakikat ilmu pendidikan yang bersangkut paut terhadap struktur kegunaannya. Seperti halnya filsafat yang lain, filsafat pendidikanpun bersifat spekulatif, preskriptif dan analitik. Spekulatif artinya filsafat pendidikan membangun teori-teori tentang hakikat pendidikan manusia, hakikat masyarakat dan hakikat dunia. Preskriptif artinya filsafat pendidikan menentukan tujuan pendidikan yang harus diikuti dan dicapai. Analitik artinya filsafat pendidikan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang spekulatif dan perspektif. Filsafat ilm

Tugas: Konsep Kristen dalam Pendidikan (1)

{ isi blog ini hanya rangkuman dan terjemahan dari sebuah buku, bukan opini ataupun tulisan ilmiah } Pendahuluan Perdamaian Romawi Pada pada masa kejayaan Romawi pada pemerintahan Kaisar Augustus, di perkampungan Galilea di Nazareth, dari pasangan orang tua Yahudi lahirnya seorang anak yang diberi nama Yesus (Isa). Walaupun berasal dari daerah perbatasan namun agama baru yang diturunkan dari seseorang yang bernama Yesus ini , mengguncangkan keadaan politik Romawi dan bahkan mengubah pemerintahan ROmawi dari pemerinahan sipil ke pemerintahan berdasarkan spiritual. Saat itu di Palestina, orang-orang yahudi banyak mengalami penindasan dan kekejaman dari bangsa  Romawi. Dalam penderitaan itu orang-orang Yahudi memimpikan dan menantikan kemunculan Messiah dan jaman baru bagi orang-orang Israel. Oleh karena itu mereka tetap mengikuti bimbingan para pendeta mereka dan mengikut ajaran Musa untuk bertahan dari segala tekanan terhadap meraka, Dalam situasi tertekan seperti itu rakyat renda

Pengertian dan Tujuan Pendidikan menurut UU Sisdiknas

Karena UU Sisdiknas itu puanjang, aku kutipin sebagian tentang pengertian dan tujuan pendidikan menurut UU RI No 2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal-pasal ini minimal akan sering kita pakai untuk rujukan diawal Check this out BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1  Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 3. Sistem pendidikan nasional adalah   keseluruhan komponen pendidikan yang sali

Psikodinamika

I. Pendahuluan Kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah psikologi pendidikan yang merupakan mata kuliah matrikulasi bagi para sarjana yang berasal dari jalur non kependidikan. Psikodinamika merupakan sub pokok bahasan dari mata kuliah Psikologi Pendidikan. Seiring dengan berkembangnya ilmu Psikologi banyak aliran dan tokoh dalam bidang psikologi yang mengeluarkan teori-teori yang berhububungan dengan Teori Kepribadian dan Psikologi Perkembangan. Salah satu tokoh teori Kepribadian yang terkenal adalah Freud. Teori yang dikembangkan oleh Freud adalah Teori Psikodinamika. II. Teori Psikodinamika Psikodinamika pertama kali dikembangkan Oleh Sigmud Freud (1856-1939). Psikodinamika dari Freud ini juga dikenal dengan nama Psikoanalis. Freud dikenal sebagai Bapak Psikoanalisis (Bischof, 1970). Freud mengembangkan teorinya setelah banyak melakukan terapi pada orang-orang yang mengalami gangguan mental. Teori Kepribadian oleh Sigmund Freud ini kemudian banyak dikembangkan