Langsung ke konten utama

Postingan

Pendekatan Evaluasi Program Berorientasi Tujuan ( Objective – Oriented Evaluation Approach)

Pendahuluan Dari awal pesatnya perkembangan evaluasi pendidikan tahun 60-70 an sampai sekarang , para ahli telah mengembangkan sekitar 50 model/pendekatan evaluasi Banyaknya model ini juga didasarkan oleh beberapa pendekatan pada evaluasi , jenis/bentuk evaluasi juga tujuan evaluasi. Evaluasi program merupakan proses deskripsi , pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan. Berdasarkan objektivisme dan subjektivisme, 50 model yang ada sebenarnya bisa dikelompokkan menjadi 6 pendekatan, yaitu 1. Pendekatan berorientasi tujuan ( objectives-oriented approaches/goal oriented approach ) 2. Pendekatan berorientasi manajemen ( management – oriented approaches ) 3. Pendekatan berorientasi pemakai ( consumer – oriented approaches ) 4. Pendekatan berorentasi kepakaran ( expertise – oriented approaches ) 5. Pendekatan berorientasi ketidaksamaan ( adversary-eriented appr

Pengertian dan Langkah-langkah Evaluasi Program

Berikut ini akan diuraikan secara singkat dan garis besar mengenai pengertian evaluasi program dan langkah-langkah evaluasi program...semoga bermanfaat ( kalo sempat lanjutannya yang lebih detail menyusul ) Evaluasi program adalah proses deskripsi, pengumpulan data, dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau diteruskan. Evaluasi pada proses pembelajaran mencakup pemakaian ujian/tes, pengukuran dan penilaian. Evaluasi menyaring atau memilah-milah hasil ke 3 informasi di atas (hasil ujian, pengukuran dan penilaian). Evaluasi juga membutuhkan tambahan informasi lain misalnya analisis dokumen, melihat hasil pencapaian, menganalisis tujuan dan kebutuhan sesuai dengan standar/kriteria dan model evaluasi yang digunakan. Menurut Tyler, evaluasi ialah proses untuk menentukan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai. Sedangkan menurut Scriven evaluasi adalah untuk memutuskan keberhargaan dar

Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan)

Bab 9 Bag 2 Artificial Intelligence Rangkuman dari buku terjemahan Pengantar Sistem Informasi karangan James O Brien Teknologi Kecerdasan Buatan (AI-Artificial Intelligence) digunakan dalam berbagai cara untuk DSS. Aplikasi berbasis AI digunakan dalam distribusi dan penelusuran informasi, data mining, desain produk, manufaktur, pendukung pemakai (bahasa natural), pelatihan atau simulasi, robotik, virtual reality, operasi bedah, dan penjadwalan dan manajemen yang rumit. AI adalah bidang iptek yang didasari ilmu-ilmu komputer, biologi, psikologi , linguistik, matermatika dan teknik. Tujuannya adalah mengembangkan komputer agar bisa berpikir , melihat , mendengar, berjalan, berbicara dan merasakan sesuatu. Atribut perilaku cerdas adalah Berpikir dan bernalar Menggunakan penalaran untuk menyelesaikan masalah Belajar dan paham dari pengalaman Mempelroleh dan menerapkan pengetahuan Menampilkan kreativitas dan imajinasi Mengatasi situasi ang rumit dan membingungkan Menanggapi sit

Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

Bab 9 Bag 1 Pendukung Keputusan Dalam Bisnis buku terjemahana Pengantar Sistem Informasi karangan James O Brien Informasi , Keputusan dan Manajemen Stuktur keputusan berbentuk piramida dari manajemen operasional, manajmen taktis dan yang terakhir manajemen strategis Kualitas Informasi Dari sedi waktu harus  Tepat  Aktual  Periodik  Jangka Waktu Dimensi Isi harus  Akurat  Relevan  Lengkap  Ringkas  Luas  Menunjukkan kinerja perusahaan Bentuk  Jelas  Rinci  Sistematis  Representatif  Menarik Perbedaan SIM dan DSS SIM menyediakan informasi mengenai kinerja organisasi, memnyedialan informasi dan laporan periodik dengan format tertentu, Informasi ini diperolah dari hasil ekstraksi dan manipulasi data. Sedangkan DSS MEnyediakan informasi khusus untuk pendukung keputusan, menganalisi masalah dan melihat peluang. Laporan atau informasi bergantung permintaan formatnya pun disesuaikan sesuai kebutuhan. Informasi untuk DSS diperoleh dari pemodelan ana

Sistem Electronic Business bag 2

BAG II SISTEM FUNGSIONAL BISNIS Sistem ini melingkupi Keungan, Akuntansi, Produksi/Operasi, Pemasaran dan Manajemen SDM. Sistem Pemasaran Sistem Informasi Pemasaran meliputi  Pemasaran interaktif (transaksi 2 arah antara perusahaan dan pelanggan)  Sistem Otomatisasi Penjualan  CRM  Manajemen Penjualan  Riset pasar  Iklan dan Promosi yang bersasaran (komunitas, isi, konteks, demografis dan fisik dan Perilaki Online  Manajemen produk/jasa Sistem Produksi SI produksi termasuk juga manufaktur berkaitan dengan seluruh aktivitas perncanaan dan pengendalian proses dalam menghasilkan produk/jasa. CIM (Computer Integrated Manufacturing) Tujuan sistem berbasis komputer dalam produksi harus  Menyederhanakan/merekayan ulang (reengineering) proses produksi, desain produk dan organisasi pabrik.  Otomatisasi  Integrasi Tujuan umum CIM untuk menciptakan proses produksi yang fleksibel dan lincah yang efisien untuk produk yang berkualitas tinggi. Sistem CIM ini mencaku

Asumsi dalam Ilmu (Ontologi Filsafat Ilmu bag 3)

by dwining bintarawati Asumsi dalam Ilmu Waktu kecil segalanya kelihatan besar, pohon terasa begitu tinggi, orang-orang tampak seperti raksasa Pandangan itu berubah setelah kita berangkat dewasa, dunia ternyata tidak sebesar yang kita kira, wujud yang penuh dengan misteri ternyata hanya begitu saja. Kesemestaan pun menciut, bahkan dunia bisa sebesar daun kelor, bagi orang yang putus asa. Katakanlah kita sekarang sedang mempelajari ilmu ukur bidang datar (planimetri). Dengan ilmu itu kita membuat kontruksi kayu bagi atap rumah kita. Sekarang dalam bidang datar yang sama bayangkan para amuba mau bikin rumah juga. Bagi amuba bidang datar itu tidak rata dan mulus melainkan bergelombang, penuh dengan lekukan yang kurang mempesona. Permukaan yang rata berubah menjadi kumpulan berjuta kurva. Asumsi dan Skala Observasi Mengapa terdapat perbedaan pandangan yang nyata terhadap obyek yang begitu kongkret sperti sebuah bidang? Ahli fisika Swiss Charles-Eugene Guye menyimpulkan gejala itu

Ontologi dan Metafisika

by shinta dewi A. Pengertian Ontologi Pembahasan utama makalah ini adalah mengenai Ontologi, yang mempertanyakan hakikat “apa” yang dikaji oleh ilmu. Pertanyaan itu kemudian diuraikan lagi menjadi objek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud hakiki dari objek tersebut? Dan bagaimana hubungan objek tadi dengan daya tangkap manusia (hlm. 33) Istilah “ontologi” berasal dari kata Yunani “onta” yang berarti sesuatu “yang sungguh-sungguh ada”, “kenyataan yang sesungguhnya”, dan logos” yang berarti “studi tentang”, “studi yang membahas sesuatu” . Jadi dari segi istilah ontologi berarti studi yang membahas sesuatu yang ada. Objek material ontologi adalah yang ada, artinya segala-galanya meliputi yang ada sebagai wujud konkret dan abstrak, indrawi maupun tidak indrawi. Objek formal ontologi adalah memberikan dasar yang paling umum tiap masalah yang menyangkut manusia, dunia dan Tuhan. Titik tolak dan dasar ontologi adalah refleksi terhadap kenyataan yang paling dekat yaitu manusia send