Langsung ke konten utama

Postingan

Main ke Curug Landung, Kuningan

Hai... Entah benar atau tidak, anak yang besar di kota, inginnya kalau liburan main ke tempat-tempat sejuk dan alami. Aku serinh ingin sekali mendengar gemiricik suara air, dan melihat air sungai nan jernih. Pak Su menyadarinya, untungnya kampung halamannya berada di kaki gunung Ciremai. Banyak sekali tempat-tempat wisata alami bernuansa air di kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini. Dari pemandian air panas atau air dingin, berenang bareng ikan, telaga, kolam, dan juga curug atau air terjun. Curug Landung, adalah curug ketiga yang aku datangi di Kuningan. Kami berangkat berdua saja naik motor. Karena sedikit kapok bahwa jalan-jalan ke tempat wisata Kuningan itu macet parah kala musim liburan. Untunglah Sabtu ini hanya akhir pekan biasa. Jalanan lancar dan kami pun bebas merasakan udara segar dan pemandangan yang hijau meski kami pergi lewat tengah hari. Dari alamat lokasi Curug Landung ini terletak di Jalan Pejambon-Sagara Hiang, Cisantana, Cigugur. Menuju ke sana bisa dari jalan Cigugur,

Belajar Bahasa Mandarin dengan Duolingo

Pernahkah tertarik belajar bahasa asing untuk mengisi waktu luang selama pandemi? Pasti banyak di antara kita ingin mengisi masa pandemi #dirumahaja dengan kegiatan positif. Termasuk mempelajari keterampilan baru entah itu via online atau aplikasi. Masa pandemi ini juga dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan baik itu kursus keterampilan atau bahasa asing, untuk memanfaatkan media e-learning, distance learning, ataupun  app-learning yang mereka miliki . Alasanku ingin mencoba belajar bahasa mandarin, terus terang karena sedang gandrungnya dengan dracin/c-drama 😅😅. Kupikir tak ada salahnya sedikit tahu bahasa yang dituturkan miliaran orang ini. Awalnya sempat keder juga, karena tahu bahwa aksara mandarin (hanzi), merupakan aksara simbol yang jumlahnya bisa puluhan ribu aksara. Dibayangkan akan lebih sulit dari bahasa Jepang yang menggunakan perpaduan antara huruf kanji beserta hiragana dan katakana.  Akhirnya kucoba saja donlot aplikasi gratis duolingo. Dilihat dari ikon dan tampilannya

Tentangku dan Mamah Gajah Ngeblog

Assalamu'alaikum, Teman Semua. Kali ini, aku mau mulai nge-blog lagi, setelah hiatus ratusan purnama. Kebetulan aku baru bergabung dengan MGN, yaitu komunitas Mamah Gajah Ngeblog . Dengan harapan, aku bisa lebih konsisten menulis blog, tentunya sembari menambah wawasan dan sahabat-sahabat baru. MGN, yang merupakan sub komunitas dari ITBMotherhood yang nge-hits , punya tantangan di awal tahun 2022. ‘ Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog ’ ini bertemakan: Tentang Dirimu, Mamah Gajah. Wah, menurutku ini tema yang kebetulan pas banget untuk perkenalan diri di MGN. Sekaligus di momen tahun baru ini, kita bisa merenung tentang siapa diri kita, refleksi sekaligus mengukir harapan, dikaitkan dengan identitas sebagai Mamah Gajah. (Sumber : MamahGagahNgeblog.com ) Untuk tantangan ini kita refleksi dan menengok ke belakang dulu ya...  Anak Gajah Kira-kira, bagaimana rasanya jadi mahasiswa cap gajah?  Awalnya pasti senang, dong! Paling tidak karena diterima di PTN, kan? Meski bukan di pili

King Sejong: Raja Korea yang Peduli Pendidikan

Sempet agak bingung nih ini postingan ttg korea ini masuk nana-catatanku atau catatan-nana, berhubung catatan-nana udah lama ga posting dan ini juga mencakup pendidikan, masuk di sini deh Tulisan ini terinspirasi dari drama Tree With Deep Roots Raja Sejong yang punya julukan King Sejong The Great (Sejong Daewang) atau Raja Sejong Yang Agung adalah salah seorang raja dari dinasti Joseon (chosun) pada abad ke 15 (1418-1450). Raja ke 3 (atau ke 4?) dari dinasti Joseon yang baru berdiri. Sebelumnya berkuasa dinasti Goryeo. Salah satu prestasi terkenal dari Raja Sejong adalah beliau menciptakan aksara Hangul, yaitu aksara yang dipakai di korea saat ini.  (Sumber: Pixabay/NmewahanG) Al kisah Raja Sejong ini raja yang peduli dan cinta pada rakyatnya. Dia adalah seorang humanis,  yang menganut ajaran Konfusius (Kong Hu Cu). Raja Sejong berbeda sekali dengan ayahnya raja terdahulu, Raja Tae Jong yang memerintah dengan kekerasan. Menurut Raja Sejong kekerasan militer hanya digunakan untuk p

Penelitian Etnografi

PENGERTIAN               Penelitian etnografi adalah termasuk salah satu pendekatan dari penelitian kualitatif. Penelitan etnografi di bidang pendidikan diilhami oleh penelitian sejenis yang dikembangkan dalam bidang sosiologi dan antropologi. Penelitian etnografi pernah dilakukan oleh peneliti bernama Jonathan Kozol, dalam rangka melukiskan perjuangan dan impian para warga kulit hitam dalam komunitas yang miskin dan terpinggirkan di daerah Bronx, New York [1] . Penelitian kualitatif dengan pendekatan ini kemudian banyak diterapkan dalam meneliti lingkungan pendidikan atau sekolah.                          Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle, Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan grapho s. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertent

IQ, EQ dan SQ

Pengukuran Intelegensi Intelektual dimulai dengan konsep mengenai IQ yang dikemukakan oleh William Stern [1] yang menyatakan bahwa               IQ = Mental Age/Chronological Age x 100 Pengukuran ini awalnya dilakukan oleh Binet dan kemudian disempurnakan oleh Stanford sehingga akhirnya dikenal dengan nama Tes Stanford-Binet. Tes IQ yang lain dikembangkan oleh Wechsler.               Memang telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa secara umum ada korelasi antara nilai sekolah dengan hasil tes intelegensi individu [2] . Namun apakah nilai tes IQ yang tinggi juga mendapatkan lebih banyak keberhasilan dalam hidup? Anita Woolfolk juga mengatakan bahwa jawabannya belum jelas [3] .               Keraguan mengenai IQ juga menentukan keberhasilan karir dan kehidupan akhirnya memunculkan konsep adanya kecerdasan lainya selain IQ. Tahun 1990 Mayor dan Salovey memulai konsep mengenai Emotional Intellegence. Dan kemudian dipopulerkan oleh Daniel Goleman tahun 1995 dengan bukunya Emotiona

Manajemen Kelas

Seperti yang diungkap Santrock bahwa kebanyakan guru kurang memperhatikan pengelolaan kelas yang baik sampai merasa kelasnya mulai tidak terkontrol. Menurut Woolfolk, manajemen kelas adalah teknik-teknik yang digunakan untuk mempertahankan lingkungan belajar yang sehat yang relatif bebas dari masalah perilaku [1] .  Berikut in i akan diuraikan pengelolaan kelas menurut sudut pandang psikologi pendidikan. 1.       Penataan Fisik Kelas               Menurut Everstopn, Emmer & Worsham spt yang dikutip Santrock bahwa prinsip-prinsip penataan fisik kelas adalah sbb [1] :   Hindari kepadatan di tempat lalu lalang   Yakinkan Guru bisa dilihat oleh semua siswa   Tempatkanlah bahan dan peranlatan yang sering digunakan di tempat yang mudah dijangkau   Yakinlahlah semua murid dapat melihat semua kegiatan presentasi kelas Berikut ini gaya-gaya penataan kelas yang biasa dipakai Gaya auditorium Gaya face to face Gaya off-set Gaya seminar Gaya klaster 2.       Menciptakan lingkung